Senin, 09 Januari 2017

Untukmu yang selalu kuceritakan dihadapanNya.

Untukmu yang selalu kuceritakan dihadapanNya.
Apakah pernah terbesit dihatimu tentangku saat aku menyebut namamu? 
Bagaimana rasanya? 
Adakah getaran di dalam benakmu saat aku memanggil mu didalam doaku? 

Walau. 
Aku pun juga tak tahu. 
Bagaimana rasanya jadi dirimu. 
Bagaimana rasanya berada dalam posisimu. 
Apakah itu bisa terjadi juga kepada diriku? 
Aku juga menginginkan hal seperti itu. 

Sayang, diriku juga tak bisa melakukan hal yang banyak selain medoakan tiap langkahmu agar menjadi berkah disisiNya. 
Dan aku masih bertanya,
Apa yang menjadi alasanku untuk tetap bertahan dengan perasaanku ini? 
Aku pun tak ingin berangan-angan terlalu jauh karena hal yang mampu membuatku berjalan sejauh ini.

Padahal,  aku pernah merasakan cinta. 
Namun itu cinta yang salah dimataNya. 
Kini,  aku seperti bingung dengan sikapku. 
Jatuh cinta menyiksa,  mengikhlaskan rasa juga demikian
Maka bagaimana jadinya jika hanya aku yang terus berharap? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar