Kamis, 25 Februari 2016

Mendekatkan yang jauh, Menjauhkan yang dekat

Assalamualaikum Wr Wb

Harus diakui, hadirnya jejaring sosial memberi manfaat untuk semua. Kita bisa bertemu kembali dengan teman-teman yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Kita bisa menebar manfaat dari pengetahuan yang kita miliki di jejaring sosial dan masih banyak lagi. Sisi negatif pun tetap ada, tidak jarang jejaring sosial membuat kita lupa akan orang di sekitar kita, muncul istilah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kadang, kita telalu memamerkan masalah dan kesedihan kita di jejaring sosial.

Jejaring sosial sangat efektif sebagai sarana untuk melakukan pencitraan diri. Dengan kata lain, jejaring sosial sangat membantu siapa saja melakukan kebohongan-kebohongan. Kenapa? karena lewat jejaring sosial, seseorang bisa mengekspresikan diri dan mengatakan sesuatu yang tidak sebagaimana mestinya. Seseorang akan terlihat sebagai orang jujur, alim, berwibawa karena status, kata-kata atau testimoni yang mereka buat di jejaring sosial. Padahal, aslinya tidak seperti itu adanya.

Memang, bukan domain saya untuk memvonis seseorang adalah orang yang baik atau bukan. Saya hanya berusaha mengingatkan, terutama pada diri sendiri untuk tidak perlu memakai topeng agar kita terlihat sebagai pribadi yang sempurna dan baik. Tampil apa adanya lebih menjanjikan. Dan seharusnya kita pandai dalam menghindari kepalsuan dalam diri kita. Akan sangat tidak enak nantinya jika orang lain kenal siapa diri kita sebenarnya. Dan maaf, kepalsuan yang kita tampilkan akan mengarahkan kita ke sifat munafik. Na’uzubillah minzalik.

Teringat akan sebuah iklan, Yang Lain Bersandiwara, Tapi Gue Tampil Apa Adanya. Ya, akan lebih baik jika kita tampil apanya. Lebih baik orang mengenal kita sebagai durian yang kulitnya tajam tapi berbuah lembut dan manis daripada orang mengenal kita sebagai buah kedondong yang berkulit mulus tapi dalamnya berduri. So, be smart user, please…  Wallahualam Bishawab - Adietya Muhlizar

Yang sedekat nadipun bisa menjadi sejauh matahari

Assalamualaikum Wr Wb

Entah kenapa, habis ngepost yang "Sangat dekat tapi terasa jauh" jadi keinget sama ketikanku di memo yang ini😂 aku post disini deh hihi

I am not good at stringing words, I am just trying to express what I feel. ✌✌✌✌
Sadar ga sih yang dulunya sedeket nadi, bisa sejauh matahari🌞. Yang dulunya bisa ketawa sampe lepas😂, ngomong ga pake batas😹, ngobrol ga pake canggung😝,kumpul tanpa ada rencana. Sampe suatu saat, yang dulunya bisa ketawa lepas bareng, jadi sekedar ketawa menghargai😀. Yang dulunya ngomong tanpa batas, kalo ngomong jadi harus di pikir dua kali🙊. Yang dulunya ngobrol tanpa cangung, mau nyapa aja jadi canggung apalagi ngobrol😯. Yg dulunya kalo kumpul tinggal kumpul aja ga pake rencana2 segala, jadi hrs pake rencana. Hmmm. Sadar ga sadar mungkin kita lama2 bisa gitu💔. Coba deh skr kalian bayangin. Dulu kalian pasti pny temen yg yaa intinya asik gitu, yang bener2 udah klop gitu👭, tapi semakin lama, kamu ngerasain kalo kamu sama temen kamu udah ga sedeket nadi lagi, bahkan hampir sejauh matahari. Semua orang pasti pernah ngerasain. Pasti. Kalo aku sama temen2ku masuk Sma nanti. Kita punya dunia masing2. Kita bisa aja pisah kelas/sekolah. Nanti kita punya temen baru. Sebenernya, aku belajar dr aku smp, semua orang pasti ga punya niat buat lupain temen lama. Yaa kecuali temen lama kita mmg bikin pengaruh buruk sama kita. Sebenernya, semua orang jg masih mau deket sama temen lama. Tp mau gimana lagi? Kita udah beda lingkungan, kita jg harus adaptasi sama yang baru, kita berusaha lagi memahami lingkungan baru. Mana mungkin seluruh waktu kita, kita habisin buat temen lama. Jadi, makasihhh buat kalian temen2 aku, sahabat2 aku yang pernah ngisi hari2 aku 😀 aku bakal kangen kalian 😘😘😭

Sangat dekat tapi terasa jauh

Assalamualaikum wr wb

Pernah ga sih kalian ngerasain punya sahabat yang semakin hari semakin terasa menjauh? Menjauh bukan karena jarak tapi karena sahabat kita menemukan teman baru yang lebih asik dari kita? Pernahkah? Aku rasa, bukan cuma aku yang pernah merasakan seperti itu.
Selama ini aku selalu berangapan "Ah mana mungkin seorang sahabat sebegitu teganya meninggalkan sahabat lamanya demi teman baru. Mungkin orang2 yg merasa seperti itu hanya sedikit iri dengan kedekatan sahabatnya dengan teman barunya" selalu saja aku berfikiran seperti itu saat ada orang yg mengeluh tentang sahabatnya.
Dan yaaa. Sekarang semua itu terjadi kepadaku. Ya, mungkin aku memang iri dengan teman barunya. Awalnya aku pikir "Ah mungkin perasaanku saja, mana mungkin dia menjauhiku". Tapi akhir2 ini, beberapa temanku menanyakan tetang jarak yang ada diantara aku dan sahabatku ini. Aku semakin merasa dia menjauhiku.
Semakin hari, semakin terasa. Yang dulunya setiap menit, dia selalu mengeluhkan apapun kepadaku, dia selalu menceritakan semuaaa masalahnya kepadaku, meminta saran kepadaku, dia selalu menceritakan kedekatannya dengan lawan jenisnya, semua yang dia rasakan selalu diceritakan kepadaku. Tanpa ada yang ditutup2i. Sekarang? Dia seakan akan menutupi apa yg ia rasakan. Ia lebih terbuka pada teman barunya. Ya aku sadar. Dia lebih cantik, bahkan sangat cantik, tak sebanding denganku yang berwajah pas pasan, mungkin teman barunya lebih asik, lebih bisa mengerti perasaannya, mungkin. Aku sedikit terkagum dengan teman barunya. Hanya dengan waktu singkat bisa membuatku merasa seperti ini. Astaghfiruallah.
Aku tak tau apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku merasa sedikit canggung jika berbicara kepadanya. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Yang aku tau, aku hanya harus menutupi apa yang aku rasakan.
.
.
Yaa mungkin masanya sudah habis. Aku tak bisa memaksakan sahabatku yang ini tetap dekat denganku yang memiliki banyak kekurangan ini. Aku tak bisa melarang dia memiliki sahabat baru yang sebanding dengannya. Terimakasih untuk semuanya. Doaku selalu menyertaimu :)